Filosofi Secangkir Almond Latte Hot


Hari ini cuaca tampak sendu, tidak hujan namun sedikit mendung seperti hari-hariku yang kujalani sepekan tanpa kehadiranmu jiaahh hahaha ternyata dari secangkir kopi hangat membuatku bisa memaknai hidup ini. Sebuah gagasan terlahir berikut adalah pernyataan “
Terlihat bagus belum tentu berguna, terkadang kita hanya melihat segala sesuatu dari kacamata dunia bukan dari apa hakikatnya yang benar-benar kita perlukan dalam hidup ini”. Lantas kalian bertanya-tanya apa sebenarnya hubungannya dengan Almond Latte Hot?! 

Begini ceritanya gaeeess,, sepulangnya dari tempat kerja aku berniat untuk mampir ke supermarket yuppps,, karena hari ini ada promo 11.11 tentu saja aku tidak ingin melewatkan moment itu! kapan lagi membeli kopi dengan setengah harga, langsung saja tanpa basa-basi aku langsung memesan minuman yang sedari tadi aku tuju hehe.. Dengan bangga aku memegang secangkir minuman itu ditanganku, dan kemudian aku bergegas memesan ojek online untuk mengantarkanku pulang, diriku yang jompo ini sudah tidak sabar bertemu dengan kasur merebahkan diri sambil menikmati hangatnya kopi yang dibelinya. Kendaraan yang di pesan pun datang,, dan alangkah terkejutnya ketika yang datang adalah motor gede tanpa dashbord didepannya, kekhawatiran mulai muncul ketika diri ini bertanya pada sang pengendara motor.,

Saya : Pa saya boleh titip kopinya dijok motor bapa kan ya? (sambil mulai menghela nafas) 

Ojek : waduuh nanti tumpah kopinya, 

Saya : kalo saya taro ditas saya nanti malah barang-barang ditas saya takut basah semua.

Ojek : Ga ada jok motornya neng, ga bisa dibuka, 

Saya : Menghela napas panjang sambil yaudah pa saya minta tolong gantung tas jinjingan saya didepan, kopinya saya pegang aja pa. 

Ojek : ok neng 

Motor melintas dengan cepat,, tiba-tiba kopi yang saya pegang pun sedikitnya tumpah seketika rasa panas pun meyelimuti bagian telapak tangan. Otak langsung memerintahkan tangan untuk segera membuang kopinya lalu dalam benak bertanya-tanya, masa dibuang? udah pegang aja gapapa kan lu tadi mau minum kopi! sebentar lagi sampai kosan udah sabar aja! yaudah akhirnya setelah berperang dengan diri sendiri saya memutuskan untuk tetap membawa kopi ini dalam perjalanan pulang. Sambil menggerutu dalam hati, coba dapat motor yang ada dashbordnya!! biasanya juga ada kok!! kenapa sih harus dapet motor yang ga ada dashbordnya!! Ditengah perjalanan kopi yang tumpah pun mulai banyak dan diri ini mulai panik dan akhirnya mulai mencari cara untuk membersihkan tumpahannya. Jaket yang dipakai untuk melindungi diri dari teriknya matahari pun terpakai juga untuk membersihkan tumpahan kopi, tiba-tiba teringat tontonan ceramah yang seliweran ditiktok (jika dalam suatu hari kita mendapati kejadian yang mengecewakan yang tidak sesuai bayangan kita sesimpel tertusuk jarum pentul saja barangkali Allah sedang menghapuskan dosa-dosa kita) aku langsung tersadar dalam lamunanku, berhenti mengutuki diri dan tiba-tiba amarahku seketika mereda, aku mulai tenang merasakan rasa panas yang sedari tadi membasahi telapak tanganku, aku mulai berifikir dan merangkai kata-kata layaknya seorang filsuf dari romawi bahwasannya kemarin jika aku memilih pengendara ojek online aku selalu pastikan motor apa yang dibawanya, aku ingin di antar dengan motor yang menurutku bagus karena aku berfikir jika aku pakai motor yang bagus aku tidak akan mengalami kendala nantinya ternyata aku salah, dari kejadian secangkir kopi Almond Latte Hot yang sengaja di buat sedikit lebih panas oleh baristanya agar memastikan kopi tetap hangat ketika sampai saat akan diminum nyatanya benar-benar membuatku kepanasan diarea tanganku hehe, tapi tak apa dari situ aku jadi mendalami apa makna yang ingin Tuhan ajarkan kepadaku. Akhirnya dari karya-karya buku yang aku baca mengenai filsafat tak banyak mengajariku tentang cara-cara berfilsafat. Ternyata sesederhana itu memaknai hidup dalam setiap perjalanan kehidupan. Tuhan selalu mengajari kita dengan pengalaman-pengalaman yang kadang kira itu tak ada gunanya sama sekali untuk menjadi bagian dari part dalam hidup. Kita sering mengabaikan petunjuk-petunjukNya hanya karena sangkaan kita terhadap-Nya. Sesungguhnya Tuhan maha mengetahui dan mendengar apa-apa yang tidak kita dengar, melihat apa yang tak terlihat oleh kita sebagai umat-Nya. Pada akhirnya ucapan maaf dan terimakasih yang terulang dari mulut yang sering berkeluh kesah namun sedikit syukurnya. 

Komentar

Postingan Populer