Me After You (Tenggelam)
Hari,, dimana aku tanpamu?? Shick Shack Shock!!! After all this time,, gue sampai bisa bilang gini,,
“I’d rather lose somebody than lose myself“
Sejauh itu aku tersesat! Aku terlalu menyelamimu! Sampai aku tersadar, aku sudah dibawah laut yang jauh dari sinar matahari,, I can't breathe..
and then,, jackk,, jackk!!! Where are you?!! Jackk, Jack!! (backsongnya music Celine dion difilm Titanic) hahaha.. meromantisasi keadaan dikit boleh dong!!!
Tapi itu dulu,, sekarang aku tentu bisa bernapas lega…
Menanti mentari setiap pagi, dirangkul sinarnya yang hangat ege!! Wah pokoknya aku bersyukur ga jadi kelelep blubup..blubupp.. deh! But I just wanna show you bagaimana proses perjalanan sampai aku bisa tenggelam dan akhirnyaaa ga jadi ngambang kaya ta* hahaha
Pertemuan itu dimulai tahun sekitar pertengahan abad sebelum masehi,, ga candaaa udah jadi artefak kali gue!!! Hemm 2018 kisah itu bermulai, sepasang sejoli mulai Halo dek!!! Candaa halooo wkwkwk iyah intinya gue berpikir saat itu hanya sebatas untuk berkenalan, karena jujur saat itu umur gue masih belia, I’m young, I’m wild, and of course I’m free! Jadi yaudah singkatnya perkenalan itu berlangsung lama, bahkan hampir tiga bulanan lebih kita lumayan sering sekedar berkomunikasi sampai akhirnya memutuskan untuk ketemu for the first time!!! Cihuuyyy~
Nanti diakhir cerita gue kasih foto pertama kali doi jadi cctv dido hahaha maksudnya waktu doi jadi paparazzi sok-sokan fotoin aku yang ayu, lemah gemulai, serta kemayu ini! Hahaha
Niatnya mau cerita sedih, tapi apalah daya emang aku itu aslinya kadang suka ngereog, kadang introvert banget, kadang suka kadang-kadang aja haha.. Lo semua bisa gambarin sendiri yaa seceria apa gue dulu, sampai akhirnya luka membawa gue menjadi gue yang sekarang?! I’m done!
Gue sebenernya pingin aja sih bercerita tentang kisah percintaan gue, dan gue berniat untuk menjadikannya suatu hari nanti menjadi sebuah novel romantis dengan judul “I Love You Mia Ramadhini dari Ketinggian Grasberg Mine +4250 Mdpl”.
Sebenernya,, gue udah pernah sedikit share ceritanya diaplikasi karyakarsa, gue juga pernah cerita dalam bentuk podcast dispotify, tapi karena gue males untuk melanjutkan ceritanya, gue males mengingat kejadian-kejadian masa lampau jadi yaudah deh gue skip!
Jujur kadang kangen sih ngerasain butterfly era lagi,, tapi sekarang gue merasa itu bukan sesuatu yang harus gue tunggu! gue percaya semua orang hidup itu punya misi dan visi yang udah Tuhan kasih pathnya, jadi ibaratnya kita tinggal minta petunjukNya, dan inilah saatnya gue berjalan menurut pathNya.
Maksud gue bilang I'm done!! yah gue selesai untuk berjalan sesuai dengan kemauan gue, it doesn't work! mau gue berkorban sebagaimanapun untuk kisah cinta yang romantis saat itu, “kenyataannya”,, dia tetap berjalan mendekati takdir-Nya! dan gue juga demikian, gue mungkin belum sampai digaris akhir, tapi paling tidak gue sekarang punya tujuan yang jelas, dan gue lagi mendoakan tujuan gue itu kepada-Nya, dan gue berharap soon gue benar-benar akan melihat doa itu terealisasikan didepan mata gue!
Ketika gue memutuskan untuk mencintai seseorang, gue akan segera langsung menyelam dan bahkan bersedia menenggelamkan diri ini masuk ke semua tentangnya! Jika ada istilah perenang yang handal maka aku adalah pecinta yang hebat. Aku akan jatuh cinta sedalam itu, untuk itu Tuhan menyelamatkanku.
Dibawah kedalaman laut yang gelap dan pengap, tanpa biasan sinar matahari aku kehilagan arah, aku tersesat dan tidak tau harus pulang kemana?! Setelah tenggelam, aku dibiarkan berenang sendiri oleh dia yang kucintai, sementara Tuhan dari jauh membawakan cahaya-Nya untukku, menuntunku menemukan jalan keluar, menyemangatiku untuk terus berenang sampai ketepian. Memang benar dalam kegelapan aku kehilangan dia namun aku menemukan diriku sendiri, menenuman diri ini sudah jauh tersesat dalam lembah cinta yang buta, dengan kepasrahan aku berdoa, seperti nabi yunus yang sedang berada didalam perut ikan paus, aku mulai mengingat nama-Nya, memohon kepada-Nya untuk bisa kembali kejalan-Nya.
Komentar
Posting Komentar