Kekuatan Doa
Tuhan,, aku lelah..
Bolehkah aku mengeluh??
Hidup lagi cape-capeknya,, tiba-tiba telfonku berdering..
Kulihat nama yang tak asing menelfonku, namun jarang sekali muncul dinotif ponselku. Jujur aku seketika terkejut dan bertanya ada apa gerangan?? tanpa basi-basi langsung ku angkat telfonku,,
Aku : haloo bapak Toto?? haloo kenapa bapak Toto?
Bapak Toto : Miaa, ini bapak Toto mau tanya,, Mia lagi sibuk ga??
Aku : (sambil menghela nafas) Mia lagi ditempat kerja,, tapi gapapa kenapa emangnya bapa Toto?
Bapak Toto : Kalo mia sibuk yaudah gapapa nanti aja,,
Aku : Gapapa bapak Toto,, ada apa emangnya?
Bapak Toto : Mia bapak toto kan sudah berobat,, bapak Toto kan sakit paru, terus bapak Toto semakin kesini nafasnya jadi susah,, terus dokternya bilang ada penumpukan cairan diparu-paru bapak Toto,, dan dokter suruh bapak Toto untuk cuci darah,, gimana Mia?? bapak Toto takut harus gimana baiknya?
Aku : Terdiam.. (kaget dan langsung melarikan diri ke kamar mandi mencari tempat sepi untuk melanjutkan komunikasi)
Bapak Toto : Hallo mia,, haloo
Aku : (sambil menghela nafas panjang lagi) Iya bapak Toto,, Gapapa bapak Toto kalo itu saran terbaik dari dokternya ikutin aja,, bapak Toto ga perlu khawatir,, cuci darah itu bukan hal yang menakutkan,, kalo itu bisa buat bantu kesehatan bapak Toto pulih kembali gapapa jalanin aja..
Bapak Toto : Iya tapi saya denger dari yang sudah-sudah, nanti pasti selalu ketergantungan untuk cuci darah lagi selanjutnya,, udah banyak nanti ujungnya meninggal..
Aku : Setiap orang ga mesti sama,, bisa aja bapak Toto cuma butuh sesekali untuk cuci darah,, kan bapak Toto tadi ngeluh susah nafasnya, nahh ini mungkin usaha yang harus bapa Toto jalanin untuk kesembuhan bapak Toto sendiri,, pasien-pasien Mia dirumah sakit juga banyak ko yang cuci darah, gapapa bapak Toto, semuanya pasti baik-baik aja ko, ga ada yang harus ditakutin..
Bapak Toto : Mia ga ada jalan lain?? Bapak Toto takut,,
Aku : Bapak toto kapan lagi kontrol ke dokter?! nanti pas kontrol lagi minta saran terbaik sama dokternya,, ada ga alternatif lain selain cuci darah, kalo dokter masih kasih saran yang sama,, yaudah ikutin dulu saran dokternya, gapapa semuanya juga Allah yang atur, bapak Toto ikutin saran terbaik dari dokternya, Insya Allah semua baik-baik aja.
Bapak Toto : Mia disana doain bapak Toto yaa,,
Aku : Iyah semangat yah bapak Toto,, ga semenakutkan itu ko cuci darah,, sekarang kan alatnya juga udah canggih,, jadi Bapak Toto lekas sembuh dan kesehatan bapak Toto cepet pulih lagi. Bapak toto mia lanjut kerja dulu yaa,, (bergegas untuk melanjutkan pekerjaan)
Bapak Toto : Iyah Mia lanjutlah, makasih yah Mia, doain bapak Toto yaa.
Aku : Iyah bapak Toto. (menutup telfon sambil tubuh aga lemas masih shock mendengar berita bapak Toto harus cuci darah)
Tuhan,, bener ya semua manusia didunia ini tuh ga ada yang bener-bener baik aja?! semua menjalani ketakutan dan ujiannya masing-masing. Teringat sebentar lagi anak pertama bapak Toto akan segera menikah,, saya ikut membayangkan bagaimana perasaan anaknya,, pasti campur aduk disisi lain dia pasti bahagia karena akan segera melepas masa lajangnya,, di satu sisi dia harus mengetahui bapaknya harus menjalani cuci darah. Saya langsung mengingat serangkaian peristiwa yang telah terjadi, saya menarik peristiwa yang telah saya lewati..
Ketika saya kala itu menunggu momen wisuda kurang lebih seminggu lagi,, saya mendapati orangtua saya, bapak saya sakit dan sudah tidak bisa berjalan karena didiagnosa tumor otak. Saya teringat temen perempuan saya memberitahukan bahwa dia didiagnosa kanker payudara, semua itu sangat amat mengejutkan saya. Saya memikirkan semuanya, saya membayangkan bagaimana jika saya diposisi mereka yang didiagnosa sakit,, dan saya membayangkan bagaimana perasaan-perasaan anggota keluarga yang mendapati berita menyedihkan demikian. Tuhan,, rasanya perasaan saya tidak baik-baik saja setiap mendapati hal-hal sejenis ini. Jantung saya berdegup kencang dan tubuh saya lemas. Saya paham bagaimana kondisi mereka yang sedang berjuang melawan sakit mereka. Pun saya harus membuat mereka merasa baik-baik saja. Hal yang terlintas dalam kepala saya adalah untuk membuat mereka merasa tenang. Saya mengerti mereka berada dalam kondisi yang tertekan. Saya paham mereka ketakutan tapi bagaimana saya mencoba untuk membuat mereka mendefinisikan apa yang mereka takuti tentang sakit mereka adalah sebuah hal yang sepele. Saya ingin mereka mengira kanker payudara itu sama seperti mereka sakit batuk pilek biasa,, saya ingin mereka mengira cuci darah itu sama seperti mereka ingin vaksin atau imunisasi yang dimana kegiatan-kegiatan yang mereka kira semenakutkan itu tidak menjadi alasan mereka untuk menyerah. Tidak menggangu kualitas hidup mereka. Kenyataannya,, sebesar apapun masalah kita saat ini, tolong diingat Tuhan kita Maha Besar!!!
Saya lantas berpikir, bagaimana memang ini misi Tuhan untuk saya. Sebagaimana Tuhan berkali-kali menenangkan hidup saya. Berkali-kali Dia membuat saya bertahan. Maka saya ingin melakukan hal yang sama. Tuhan saya paham bagaimana rasanya ketika kita tidak punya harapan. Ketika satu-persatu semua terlihat gelap. Ketika semangat hidup mulai memudar, ketika jalan itu terlihat gersang dan tandus. Saya ingin sedikit membawa terang kedalam jiwa-jiwa yang sudah lelah berjuang. Mungkin ketika kita kecewa terhadap segala sesuatu kebaikan yang sudah kita lakukan untuk orang lain, kita merasa kelelahan untuk itu, karena tujuan kita adalah untuk menyenangkan manusia-manusia bukan untuk semata-mata kerena-Nya.
Apa yang kita lakukan, jika sandaran kita Tuhan tidak ada yang melelahkan. Tuhan bahkan selalu punya cara-cara untuk membuta kita punya kebaikan. Contoh kecil saja ketika saya sedang rebahan dikamar tidur, tiba-tiba saya melihat kabar tentang saudara-saudara kita di Palestina yang sedang dibombardir, sekecil hal yang dapat saya lakukan adalah berdoa. Mendoakan mereka karena hanya itu yang bisa saya lakukan. Kita berpikir doa adalah hal sederhana, padahal nyatanya doa adalah senjata kita untuk merasa tenang. Ketika saya merasa berapi-api melihat video saudara-saudara kami yang sedang dijajah, lantas saya berdoa, dan hati saya tiba-tiba tenang. Saya yakin ada kekuatan terbesar yang akan melindungi mereka. Pun saya teringat ucapan bapa Toto sebelum percakapan kami selesai. Apa yang dimintanya hanyalah sebuah doa. “Mia disana doain bapa Toto yaa”. Semua itu menjelaskan saya betapa doa adalah sebuah harapan.
Kita sering bilang “kekuatan doa” nyatanya,, doa itu sendiri adalah sebuah kekuatan. Ketika Tuhan membuat kita untuk mendoakan sesuatu, percayalah ada sesuatu misi besar yang akan kita dapatkan dari doa itu. Segala sesuatu yang telah kita langitkan tidak akan pernah kembali dengan hampa. Selalu ada makna dibalik setiap doa. Dan beberapa jawaban atas doa-doa itu bisa terjadi sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ada pula yang berjalan sesuai maunya Tuhan. Seperti saya kehilangan sosok bapak saya,, dan seperti halnya saya bisa melihat senyum temen perempuan saya itu, bahkan masih bisa melihat kesibukannya sampai sekarang ini adalah jawaban atas doa-doa.
Ingatkah kalian cerita tentang pemuda kahfi,, Apakah yang membuat mereka tertidur selama ratusan tahun? Bahkan 300 tahun?! Yupss 3 abad mereka tertidur! Bayangkan?! Apakah mereka sebelumnya berdoa untuk minta ditidurkan?! Tentu tidak!! Mereka kala itu hanya berdoa untuk meminta kebaikan dari Tuhan-Nya. Mereka percaya dengan apa yang mereka yakini. Mereka bersandar pada kekuatan Tuhan. Sehingga pertolongan itu datang. Tuhan dengan caranya yang ajaib menidurkan para pemuda itu. Sampai waktunya tiba mereka disadarkan betapa Tuhan telah menyelamatkan mereka karena doa-doa yang mereka yakini. Mereka diajarkan langsung oleh Tuhan mereka. Bahkan sekarang kita yang mendapat pelajaran dari kisah mereka. Bukankah cara Tuhan sangat indah selalu indah.
Bagi siapa saja yang sekarang sedang berada dalam kelemahan, ketidakmungkinan, kemustahilan, maka jangan berhenti untuk berdoa. Bahkan jika mulut ini sudah lelah, cukup bayangkan saja kebaikan itu akan datang! Bayangkan segalanya tiba-tiba berubah dalam sekejap mata! Harapan itu sendiri adalah doa. Tuhan maha mengetahui apa yang bahkan tidak terucap dalam lisan. Gunakan harapan itu sebagai doa yang kita yakini untuk bertahan. Ingatlah kata Patrick Star,,
“Hidup akan selalu berakhir dengan indah kawan. Bila belum indah maka belum berakhir.”
Komentar
Posting Komentar