"Ramai"
Kenapa setiap malam rasanya ramai,,
Ini bukan tentang "Gamchi",, Lebih dari sekedar itu..
Tapi yaa kurang lebih seperti ini...
Disuatu sore aku bertanya,,
Dalam balutan selimut tebal aku bergumam dalam hati.. Tuhan apa yang bisa membuatku bahagia??
Bibir ini spontan berucap,
Apa iya kalo aku menjadi seorang miliarder aku akan bahagia?
Apa jika aku memiliki seseorang disampingku dan bisa hidup bersamanya mungkinkah aku benar-benar akan merasa bahagia?
Seketika ponselku berdering, nada pesan singkat itu mendamaikan isi kepalaku, belum membaca pesannya saja otak sudah memerintahkan dopamin untuk keluar dari tubuh ini..
Benar saja pesan 3355 itu...
Seolah Tuhan menjawab dialogku...
Senyum itu terperingai jelas diwajahnya, Akupun terbangun berhenti berbaring,
Aku tarik kursi dihadapanku sambil menikmati sekotak gamchi dengan saus coklat dan taburan almond hati ini kembali berbisik...
Sesederhana itu ternyata untuk merasa bahagia, Hanya isi kepala yang membuatnya runyam...
-bukantokohpublik-
Segala ketakutan mulai menghampiri,,
Aku berdiam diri sambil merebahkan tubuh ini dalam lamunan, mengingat segala kejadian yang telah terlewati atau yang telah lalu, rasanya hari ini aku sedikit bersedih entah kenapa dipermalukan didepan orang banyak itu membuatku merasa paling menderita, menurutku dibentak atau ditanya dengan nada keras yang pertanyaannya menyudutkan seolah-olah kesalahan itu mutlak salah kita adalah hal yang bisa membuat hati ini terhenyut untuk merasa sedih, rasanya aku ingin berlari mengadukan kesedihanku kepada ayahku, tapi aku tersadar kalo dia sudah tidak ada didunia ini lagi, heeemm belum berhasil mengatasi kesedihan tadi aku sudah mendapati isi kepala dengan pikiran-pikiran mengapa sedari dulu beberapa orang menyuruhku untuk bersembunyi?! katanya begini hari ini temen saya mau datang kerumah jangan keluar-keluar yah tunggu aja didalam, tutup pintunya!! Pada akhirnya fikiran yang lain bermunculan teringat sang mantan yang selama 4 tahun kita menjalin hubungan selalu menolak untuk share moment saat kita sedang bersama, alasan pertama karena dia sedang dalam masa tugas jadi ga usah upload aneh-aneh ujarnya, alasan kedua untuk apa umbar-umbar kita nikmatin aja moment kebersamaan ini ga usah dishare, dan terus mendengar argumen-argumenya yang lain, sesekali mantan pernah upload moment kebersamaan tapi itupun karena aku yang sangat memaksanya, sampai ketika aku mengingat aku pernah meringik bagaikan seorang anak kecil yang ingin dibelikan mainan tapi tak kunjung dapat apa yang dia mau sungguh rasanya melelahkan dan menyebalkan, tapi setelah tersadarkan aku jadi mengerti bahwa ternyata diri ini mungkin tak cukup berarti cuaakksss haha, aku si bodoh si naif si paling denial untuk berfikir positif kalo iya apasih gue nih maunya share aja padahal kan itu moment kita lagi berduaan jadi harusnya fokus aja ke hal-hal yang sedang kita nikmatin berdua bukan malah bikin moment untuk dishare (ucap sibodoh dalam hati hahaha)
Memiliki memori yang mungkin sedikit mengganjal dipikiran akhirnya dewasa ini gue mulai bertanya-tanya apakah diri ini tak sebegitu layaknya untuk muncul dipermukaan bumi?! sampai mendapati moment ketika aku dimasukan kedalam shift malam dalam acara moment penting sebuah perusahaan aku merasa loohh apa ini aku lagi disembunyikan juga?!! heeemm lagi-lagi rasanya hati dan pikiran ini melelah untuk menerka-nerka, okeh baiklah jika mereka dengan sengaja tidak ingin berbagi moment dengaku atau aku tidak pantas dalam moment mereka maka aku akan membuat moment-momentku sendiri !!
Aku sudah kehabisan tenaga untuk bertanya-tanya dengan diri ini, jika aku tidak sepenting itu maka aku akan pergi, aku bisa mencari kesenanganku sendiri, hidup ini sudah penuh dengan tangisan, dengan kegundahan, dengan harapan, dengan impian, maka aku akan melepaskan segala yang membelenggu pikiran ini, akan kulepaskan mimpi-mimpi ini, akan ku terbangkan segala cita-cita, angan-angan, khayalan yang memenuhi pikiran diangkasa, biar ku langitkan doa atas segala asa yang memenuhi jiwa agar semuanya tertuju kepada pemilik semesta, sungguh Dia yang maha mengetahui apa-apa yang terbaik untukku, aku hanya berjalan dibawah naungan-Nya yang ku rasa akan tiba saatnya aku menjadi juara, mendapati diri ini berbahagia dengan tujuan dan karunia semesta yang diberikan. Ingatlah segala kesedihan yang mungkin selalu membalut hati akan sirna, ucapan-ucapan yang telah digemakan kepada sang pencipta tentu tidak akan ada yang sia-sia, semua menembus langit dan akan tertuju pada satu harapan besar yang semula mungkin kita sudah lupakan namun nyatanya semesta mulai bekerja menghargai langkah-langkah yang kelelahan, tangan-tangan yang kedinginan, dan dari mata yang berkaca-kaca setiap kali ditempa badai, at the end of the day pasti akan ada jiwa-jiwa yang merasakan kemenangan itu, entah bagaimana semesta bekerja pada akhirnya semua itu akan sampai pada waktunya hanya perlu terus melangitkan kata-kata indah, percaya akan kekuatan doa, dan terus berupaya mencari keyakinan diri untuk terus melangkah bersama pikiran-pikiran yang ramai dan penuh, semua akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, mengikuti keteraturan rangkaian peristiwa maka sejatinya dunia ini fana tujuan akhir dari kehidupan tak lain hanyalah mencari damai dan keberkahan didalamnya, berbagi suka cita bersama untuk berada terus dijalan-Nya sungguh semua sudah diatur sedemikian oleh sang pencipta hingga kita tersadar jika esok atau lusa semua akan terlupa…
Dulu cerita itu nyata adanya, kisah indah itu hampir tiap hari mewarnai hari-hari kita, hal-hal kecil yang sering kita bagikan menandakan ada kamu,aku, dan semesta menjadikan serangkaian kejadian menjadi moment yang tidak akan terlupakan.. Meski pada akhirnya aku dan kamu bukanlah takdir. Kamu telah pergi menjalani takdir yang digariskan kepadamu dan aku tertunduk menghela napas panjang melepaskan yang selama ini aku yakini sebagai takdirku ternyata nyatanya bukan..
Kamu adalah role model sekaligus luka nyata untukku, Harus bagaimana aku melewati hari-hari ini tanpamu?? Tertatih langkah ini menjalani hari-hari yang kemarin mungkin selalu aku adukan segalanya kepadamu tentang bagaimana aku menjalani kesulitan dan kerumitan yang menghampiriku, dan sekarang tidak ada lagi “tempat” itu! Aku tidak punya tempat untuk bersandar, aku tidak punya tempat pulang, dan tidak ada tempat untuk berbagi segalanya tentang hal nano-nano yang semesta berikan kepadaku! sekarang kamu mungkin sudah menemukan jalanmu, menemukan kepingan itu, menemukan dirimu sendiri dan aku disini masih tersesat mencari jalan. Dulu aku kehilangan diriku sendiri ketika aku terlalu bersamamu, meleburkan diri ini kedalam dimensi cinta yah sebesar itulah rasa percayaku kepada orang yang aku cintai! dan kini aku kehilangannya bahkan mendapati diri ini tersesat entah ada dimana? mau kemana? tidak bisa bergerak? bingung membawa langkah ini kemana? Setiap aku merasakan luka itu disisi lain aku menyadari ada banyak hal yang semesta berikan, hari setelah kamu tidak disisiku ternyata semuanya terkait dengan kamu!! Semua hal yang kau ceritakan itu benar nyatanya! semua perjuangan yang kau ceritakan itu, semua ketakutan, dan keluh kesahmu itu terjadi kepadaku sekarang! dulu sebagai kekasih aku mencoba menjadi pendengar yang baik untukmu, berusaha mendukungmu, sekarang?! aku mengalami semuanya dan tidak ada sosok kamu bahkan aku menyimpannya sendiri segala ketakutan ini, keresahan ini, sambil menangis andai kau ada disini!! sedihnya lagi setiap aku berteriak aku ingin kau ada disini aku sadar kamu juga luka itu!! dan justru beberapa memori mengingatkanku bagaimana kamu mampu bertahan melewati semuanya, sikapmu yang tegar dalam menghadapi setiap permasalahan, dan tenang melakukan semuanya, semua memori itu akhirnya mengajarkan aku untuk menjadi sepertimu!! Menjadi sosok yang tangguh yang mampu melewati hari-hari berat itu! Tidak takut pada apapun dan berani melangkah walaupun harus terpincang-pincang!! Sebegitu banyaknya pelajaran hidup yang telah kau berikan untukku!! Dari mulai cinta, ketulusan, keikhlasan, kerja keras, bahkan segalanya tentang kamu berkecamuk dipikiran ini! Semuanya entah Tuhan sudah rangkai termasuk kisah indah kita saat itu, perjuangan kita saat itu, ternyata pada akhirnya kamu adalah guru terbaik dalam perjalanan ini!! Beruntungnya empat tahun lalu aku belajar dengan seseorang yang aku cintai, segala yang kau ajarkan padaku, pengalaman yang kau ceritakan padaku, sebuah tempat yang kau kunjungi untuk melakukan tugasmu sekarang nyatanya akan menjadi tujuanku selanjutnya!! Aku akan kesana, aku akan menghadapi kenyataan yang mungkin kau rasakan sebelumnya! Semoga aku bisa sekuat kamu! Bahkan aku bisa lebih kuat dari kamu!! Aku akan jalan-jalan secara nyata bukan lewat virtual lagi! Betapa bahagianya diri ini membayangkan bisa merasakan apa yang dulu mungkin kau alami saat berada disana! Bahkan semoga aku bisa menemukan tumbuhan itu, mencium harum tumbuhan yang kau maksudkan difoto itu!! Semoga aku bisa menginjakan kaki dimana namaku kau tulis sebagai yang kau cinta saat itu!!! Dari ketinggian 4250 Mdpl namaku kau tulis sebagai seseorang yang mungkin saat itu berarti bagimu! Tapi sudahlah biarkan kisah itu menjadi kenangan! Aku harus melangkah meneruskan perjalanan hidup yang sudah Tuhan rangkai untukku. Terimakasih atas segalanya..
Komentar
Posting Komentar